Equilibrium

Tema : Logika dan Matematika

Oleh : Abrahami ( Biiz )


Pondok Pancasila – Bayangkan Jika dalam perang Barathayuda, Krisna, Raja Dwarka yang agung itu benar-benar netral. Dalam artian menarik diri dari sengketa putra-putra Baratha dan  memutuskan untuk tidak tahu menahu. 

Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Dorna  akan berhutang banyak darah pada para putra pandu. Karna akan membasmi saudaranya sendiri. Punta Dewa akan menjadi si Jujur yang sangat buruk dan Arjuna akan matu dicincang ditengah padang kurusetra atas kehendaknya sendiri. Sementara itu, Derestrata akan berkabung sampai wafat menyesali kekejaman putranya. Kunti akan mengutuk putranya sendiri dan Gandari akan mengikuti jejak iparnya. Duryodana mungkin akan berkuasa, tapi kemudian dihancurkan oleh rakyatnya sendiri. Siapa yang dapat menerima seorang yang serakah sebagai rajanya. Garis takdir akan menyeret setiap pelakon keluhuran dalam garis kejonyolan sekaligus kenaifan.
Tapi kisah wiracarita ini berkata lain. Krisna masuk dalam dua kubu sebagai penyeimbang. tak patut seorang kesatria membiarkan saudara-saudaranya saling bunuh tanpa berupaya menempatkan dirinya sebagai juru damai atau wasit demi menastikan peperangan berjalan sesuai kode etik para kesatria. 
Krisna hadir dengan Opsi damai. sekaligus opsi perang. ia berada di dua kubu dalam perwujudan yang berbeda. pada pandawa sebagai kusir, pada kurawa sebagai logistik dan bala tentara. ketika peperangan terjadi, ia benar-bebar memegang hasil akhir dari peperangan tersebut. Krisnalah sebenarnya pemilik sekaligus pengendali perang. Beliau yang membentuk pola bagaimana kisah naas kurusetra harus terjadi. inilah equlibrium. dasar utama yang membuat segala yang tampak kacau memiliki pola dan hukum. Keseimbangan hadir dalam setiap gejala kehidupan. baik yang dalam fikiran kita anggap menyenangkan ataupun menyakitkan.  
Dalam gejolak alam raya pas-ca ledakan agung yang membuat seluruh partikel dan mineral berhawa panas terpental, ada kekacauan yang tersusun dalam pola yang rumit sekaligus simpel. inilah paradoks alam kehidupan yang dapat kita saksikan dari mata terbatas ataupun mata yang disinari kebijaksanaan. Seperti Krisna, Equilibrium hadir untuk membuat kehidupan ini lebih sempurna, lebih hidup, lebih menegangkan dan lebih mengesankan.